Entri Populer

Kamis, 17 November 2016

Everything About Cloud

Sejarah Cloud Computing


Tahun 1960 John McCarthy, Pakar Komputasi dan Intelegensi Buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”  Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan istilah Cloud Computing.

Tahun 1995 Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC pengguna.

Pada era ini juga wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena cenderung lebih cepat. 

Tahun 2000 Marc Benioff, mantan wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”. 

2005 - Sekarang Cloud Computing sudah semakin meningkat populatitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.

Perkembangan Teknologi Cloud Computing

Beberapa perusahaan besar dan terkenal semakin marak dengan penggunaan teknologi cloud computing. Selain perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Apple dan Amazon lahir pula perusahaan lain dimana layanan cloud computing yang ditawarkan beraneka ragam fungsi. Seperti Zoho.com yang menyediakan aplikasi office suite berbasis cloud, ada juga evernote.com yang dikhususkan untuk media penyimpanan catatan secara online. Contoh lain yang sebetulnya sudah ada sejak lama adalah layanan Email berbasis web. Layanan email berbasis web ini termasuk kedalam layanan cloud computing, sehingga kita tidak perlu lagi menginstal aplikasi di dalam pc untuk menerima dan mengirim email.

Perusahaan raksasa Google terlihat benar-benar serius mengembangkan teknologi cloud computingnya. Dapat kita rasakan banyak sekali fasilitas dari Google, salah satunya adalah Google Drive. Di dalam Google Drive kita bisa membuka, mengedit dan membuat dokumen yang disimpan di dalam media penyimpanan milik Google. Manfaatnya ketika kita membutuhkan data-data yang telah kita buat atau kita simpan pada Google Drive bisa dengan mudah mengaksesnya dimanapun kita berada selama ada pada jangkauan jaringan internet. Hal yang sama dilakukan oleh Microsoft dengan fasilitas Microsoft Office 365 dan Windows Azzure-nya. Dan perusahaan Apple dengan layanan cloud yang diberinama Mobile Me yang berfungsi sebagai data fasilitas sinkronisasi dengan perangkat Mac.

Berbagai Definisi Cloud Computing

















Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa resources yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web. Sebenarnya, cloud computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource. Sehingga tidak salah jika ada orang yang mengatakan cloud computing adalah grid computing yang digabungkan dengan virtualisasi.

Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Cloud Computing suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Cloud Computing adalah sebuah model client-server, di mana resources seperti server, storage, network, dan software dapat dipandang sebagai sekumpulan services. Services tersebut dapat diakses oleh user setiap saat secara remote.

Inti dari teknologi cloud computing adalah virtualisasi. Pada cloud computing, physical machine (mesin fisik) digantikan dengan virtual machine (mesin virtual), physical network dan physical storage digantikan dengan virtual network dan virtual storage.

Cloud Computing merupakan tren teknologi masa kini dan akan terus berkembang di masa yang akan datang. Sehingga sangatlah disayangkan jika kita semua masih belum ”melek” pada tren teknologi yang sudah sangat dekat dengan kehidupan kita

Jenis-Jenis Cloud Computing




















Cloud Computing terbagi dalam 3 jenis layanan (secara umum), yaitu: Software as a Service (Saas), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS). Namun secara spesifik layanan Cloud Computing lebih dari 3 jenis layanan, yaitu: Service as a Service (SaaS), Utility Computing, Web Service, MSP (Management Service Provider), E-Commerce, dan Integrated Network.

Sistem Kerja Cloud

Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua  bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan,  biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.


Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.

Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer  system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.


Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan  pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

Kelebihan Cloud Computer

Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengan cloud computing.  Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut, berikut kelebihan dari Cloud Computing :

a. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan suatu  pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.

b. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup).  Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing , maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing , kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.

c. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud

d. Penghematan (Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources nya

e. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational

f. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja.

Kekurangan Cloud Computing

Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
  • service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
  • privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama. 
  • compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user. 
  • data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
  • data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan Computing cloud.
Contoh Aplikasi Cloud Computing














 Google Docs adalah salah satu aplikasi yang dikembangkan Google untuk kebutuhan file server. Khususnya aplikasi office. Mulai dari pengolah kata (word processor), pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentation). Google Docs bukan hanya menyimpan saja, namun juga bisa digunakan untuk untuk mengolah (menyimpan, membuat, meng-edit) program-program aplikasi perkantoran (seperti Microsoft Office jika di Windows, atau Open Office) secara online. Semuanya dalam satu aplikasi. Tapin perlu memiliki aplikasi office.

Begitu dahsyatnya Google Docs, hingga beberapa kalangan menyebut Google Docs adalah pembunuh aplikasi office (Microsoft Office, Open Office, Neo Office dan sebagainya).


Dropbox adalah tempat penyimpanan media dalam awan (cloud) dan sarana untuk sinkronasi antar perangkat, kebanyakan fail baik yang berbentuk gambar, musik, video, document, program maupun aplikasi dapat anda upload kesana. Dengan memanfaatkan layanan cloud storage, Anda dapat mengupload file dimanapun dan kapanpun serta melakukan backup dan restore data dari berbagai jenis perangkat dengan platform yang beragam. Dari berbagai layanan penyimpanan online yang tersedia untuk pelbagai platform seperti windows,linux,mac,ponsel dan lain lain.

Contoh Perusahaan yang Menggunakan  Cloud Computing












Google Drive adalah layanan cloud storage dari Google yang diluncurkan pada akhir April 2012, yaitu layanan untuk menyimpan file di internet pada storage yang disediakan oleh Google. Dengan menyimpan file di Google Drive maka pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. Dan file tersebut dapat di share dengan orang lain untuk berbagi pakai dan juga kolaborasi peng-edit-annya. Kapasitas yang disediakan oleh google drive untuk layanan gratis adalah 5GB, untuk menggunakan kapasitas lebih dari itu maka akan dikenakan biaya tambahan.

Dengan menggunakan Google Drive, berarti pemilik file telah memiliki back-up file nya di internet sehingga jika terjadi sesuatu pada file yang disimpan di komputer atau laptop, misalnya file tersebut rusak atau hilang atau terkena virus, atau komputer/laptopnya rusak yang menyebabkan tidak dapat digunakan, maka file yang berada di Google Drive tetap aman dan tetap dapat diakses menggunakan komputer lain yang terhubung ke internet.

LMD (Lintas Media Danawa)


Lintas Media Danawa (LMD), anak perusahaan Lintasarta, perusahaan ICT terkemuka di Indonesia saat ini, membawa teknologi cloud computing ke Indonesia. jadi perusahaan ini melayani on demand cloud computing dan private cloud computing Di Indonesia. untuk biayanya juga tidak terlalu mahal yaitu untuk layanan on demand cloud computing.

Langkah yang diambil oleh perusahaan ini menurut saya sangat benar karena daripada membeli server baru, lebih baik perusahaan-perusahaan menyewa server secara virtual. Tak perlu keluar banyak biaya, menghemat biaya sampai 80 persen dan bebas biaya perawatan.Penghematan yang diperoleh jika menggunakan cloud computing adalah rak yang dipakai untuk server cukup 2 rak, sedangkan jika tidak menggunakan teknologi cloud computing, perusahaan butuh lebih 10 rak.

Selain itu, dari sisi biaya, jauh lebih murah. Perusahaan yang belum menggunakan teknologi ini harus membayar 2.000 dollar AS per bulan untuk sewa server, sedangkan yang memanfaatkan teknologi ini cukup membayar 40 dollar AS tergantung skalanya.

Sumber :
  • Buku Cloud Computing - Teori dan Paktik (OpenNebula, VMware, dan Amazon AW Penerbit : Informatika, Penulis : Iwan Sofana, dan Tahun terbit : 2012. 
  • danupermadi.blogspot.com 
  • pusatteknologi.com 
  • pengertianx.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar